RHD. SEMANGAT menyebarkan
kebajikan yang lakukan guru dalam pores belajar mengajar sebaiknya diberikan
appresiasi, baik oleh peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, maupun dari
orang tua. Selain mereka, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, warga dan organisasi
yang telah mendorong kemajuan sekolah harus diberikan appresiasi.
Sebuah praktek yang
membanggakan atau mendorong perubahan dengan cara yang menyenangkan akan
memberikan hasil yang lebih baik, dari pendekan mendorong perubahan dengan
melakukan kekerasan dan keterpaksaan. Pendekatan yang bertumpu pada kekuatan
yang dimiliki dan memberi appresiasi pada kerja-kerja terbaik merupakan cara metode
ini mendorong perubahan dan membangkitkan semangat untuk menjawab tantangan
yang akan dihadapi. Pendekatan ini disebut Strong-Based Approach.
Lokalatih Pertemuan Appresiatif Sekolah (PAS) di Rumah Hijau Denassa (RHD). Foto: The Gowa Center/ Bunga |
Untuk mendorong
penyebarluasan metode The Gowa Center (TGC) melaksanakan Lokakarya dan
Pelatihan (Lokalatih) Pertemuan Appresiatif Sekolah (PAS) yang berlangsung dua
hari (28-29/1) di Rumah Hijau Denassa (RHD) Bontonompo, Gowa. Kegiatan ini
diikuti 25 peserta perwakilan kepala sekolah, komite sekolah, Baruga Sayang,
Community Center, dan organisasi pemuda yang berasal dari Gowa dan
Takalar.
Metode appresiatif
disebarkan kepada peserta agar mendorong sekolah dan organisasi lebih
partisipatif dan bersemangat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dalam layanan pendidikan.
"Kita berharap
dengan metode ini guru, kepsek, komite, Baruga Sayang, dan Community Center
dapat melakukan hubungan yang saling menguatkan untuk mendorong perubahan dalam
pendidikan kita" Darmawan Denassa fasilitator kegiatan. Dengan semangat
kita bisa melipatgandakan antusiasme dan energy untuk menghasilkan kerja yang
luar biasa.
Pertemuan appreciatif
dilakukan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang bertumpu pada kekuatan.
Praktek-praktek terbaik di sekolah dan organisasi digali sebagai dasar
perencanaan kegiatan baru. Dengan kekuatan dan keberhasilan untuk merancang
visi baru yang lebih baik dan terarah.
"Saya senang
dengan kegiatan ini, saya akan terapkan pada diri sendiri, organisasi, kelas
tempat saya mengajar " ungkap Surana ketua Komite SMPN 2 Barombong
yang juga berprofesi sebagai guru.
Selain perencanaan
jangka panjang sekolah dan organisasi, PAS dapat digunakan sebagai metode
penyampaian materi dalam proses belajar mengajar. Dengan memberikan apresiasi
dan media yang tepat pada pelaksanaan transformasi pendidikan akan mendoorng
hasil yang lebih optimal.
Kegiatan ini diikuti
rencana lanjutan yang telah disusun para peserta, seperti penyebarluasan metode
di sekolah, praktek metode di kelas dan masyarakat di sekitar organisasi. (*)