RHD. Rumah Hijau Denassa (RHD) kembali melaksanakan peringatan Hari Bumi (22/4).
Tempat pelaksanaan
di RHD dan Kawasan Mappakarannuang di
Kelurahan Tamallayanag dan Desa Bontolangkasa Kec. Bontonompo. Sebanyak 30 orang peserta didik Kelas Komunitas
terlibat dalam rangkaian aksi.
Beberapa
kegiatan dilaksanakan untuk menyebarkan semangat menjaga bumi tetap lestari seperti kemah lingkungan,
mengenal tanaman, bersih lingkungan, pembibitan, dan menanam pohon. Kegiatan ini diikuti peserta didik Kelas Komunitas RHD, yang juga mengundang orang tua mereka. Rangkaian
kegiatan ini dimulai sejak sabtu (21/4) siang hingga Ahad (22/4) siang.
Peserta Kelas Komunitas bersama tanaman mereka. Foto: Ringgi |
“Tujuan
kegiatan untuk meneruskan usaha RHD dan menguatkan proses belajar Kelas Komunitas yang diberikan kepada mereka selama satu tahun terakhir.” Darmawan Denassa.
Peserta yang ikut kegiatan tampak senang disepanjang sesi. “Seru, senang! Karena kami bisa ikut berpartisipasi menjaga bumi dengan
membibit tanaman” kata Fiqram peserta Kelas Komunitas asal Kalase'rena yang diiyakan
teman-temannya dengan semangat.
Pagi itu mereka membibit beberapa tanaman seperti jambu putih, paria belut,
bayur, dan Kayu Colok (Trembesi). Sedangkan jenis pohon yang tanaman yakni Gelodokan
dan Mangga.
“Hebat! Saya lihat ini bagian dari usaha luar biasa dalam persiapan
generasi peduli lingkungan demi kesalamatan bumi dan umat manusia dihari depan”
tanggapan Ringgi, mahasiswa Unismuh yang ikut berkemah. Ia telah dua bulan berkunjung dan mengamati RHD, khususnya
kegiatan Darmawan Denassa, pendiri RHD sebagai objek penelitian untuk
penyusunan proposal ke Eagle Award.
Kegiatan tanam pohon di RHD merupakan kegiatan rutin, dilakukan sepanjang tahun kecuali pada puncak musim kemarau. Hingga
saat ini RHD tetap mengundang berbagai
pihak menanam pohon, serta menyelamatkan
tanaman langka, endemik, dan tanaman secara umum sebagai konservasi.
Sedangkan Kelas Komunitas merupakan pendidikan pasca sekolah (after school) yang mensinergikan materi pendidikan di sekolah formal dengan menggunakan madia ajar tanaman, seni, budaya, dan interaksi untuk mendorong perkembangan peserta didik lebih optimal. Peserta didorong untuk terbiasa (habit) berperilaku jujur, antri, saling menghargai, membuang sampah pada tempatnya, memahami dan memberi makna kearifan lokal, mengenali alam sekitarnya. Hingga saat ini pelaksanaan kegiatan ini sudah berjalan hampir setahun dan berikan secara gratis. (*)