Senin, 26 September 2011

Uang sebagai Media Ajar

Desember tahun 2010, ketika mengikuti Rapat Tahunan Nasional (RTN) Perkumpulan Filatelis Indonesia (RTN) di Jakarta. Saya membeli berbagai jenis uang logam dari berbagai negara. Tujuannya sebagai media ajar pada anak-anak.
Seperti halnya media ajar alternatif yang bertujuan merangsang peserta didik mengikuti proses pembelajaran lebih baik. Uang logam (uang kertas pun bisa dimanfaatkan), terbukti jika diikuti dengan strategi yang tepat dapat menjadi pintu masuk berbagai materi ajar.


Berdasarkan pengalaman yang saya berikan pada anak-anak peserta didik Kelas Komunitas Rumah Hijau Denassa (RHD) dengan uang logam kita bisa mengajari mereka materi pembelajaran ekonomi, Ilmu Pengetahuan Sosial, sejarah (bangsa-bangsa, perekonomian, dst), hingga penegasan kebaragaman. 


Peserta didik Kelas Komunitas sedang memilih uang logam
untuk mereka jelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan 
uang itu. 
Nama uang masing-masing beragam, pecahan yang berbeda, nilai yang tidak sama, tapi semuanya dihargai sebagai identitas masing-masing negara yang menerbitkannya. Kita bisa menggunakan mata uang dari negara lain sebagai alat tukar, demikian pula rupiah bisa digunakan saudara kita dari bangsa lain.


Uang juga bisa menjadi media mendorong mereka menginternalisasi kecintaan pada bangsa sendiri.
Uang bukan sekedar berfungsi sebagai alat tukar tetapi dapat digunakan sebagai media ajar bagi generasi yang akan membanggakan kita di masa depan. (Darmawan Denassa).