Selasa, 22 November 2011

PAS di RHD

RHD. SEMANGAT menyebarkan kebajikan yang lakukan guru dalam pores belajar mengajar sebaiknya diberikan appresiasi, baik oleh peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, maupun dari orang tua. Selain mereka, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua, warga dan organisasi yang telah mendorong kemajuan sekolah harus diberikan appresiasi. 



Lokalatih Pertemuan Appresiatif Sekolah (PAS) di Rumah
Hijau Denassa (RHD).
Foto: The Gowa Center/ Bunga
Sebuah praktek yang membanggakan atau mendorong perubahan dengan cara yang menyenangkan akan memberikan hasil yang lebih baik, dari pendekan mendorong perubahan dengan melakukan kekerasan dan keterpaksaan. Pendekatan yang bertumpu pada kekuatan yang dimiliki dan memberi appresiasi pada kerja-kerja terbaik merupakan cara metode ini mendorong perubahan dan membangkitkan semangat untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi. Pendekatan ini disebut Strong-Based Approach.

Untuk mendorong penyebarluasan metode The Gowa Center (TGC) melaksanakan Lokakarya dan Pelatihan (Lokalatih) Pertemuan Appresiatif Sekolah (PAS) yang berlangsung dua hari (28-29/1) di Rumah Hijau Denassa (RHD) Bontonompo, Gowa. Kegiatan ini diikuti 25 peserta perwakilan kepala sekolah, komite sekolah, Baruga Sayang, Community Center, dan organisasi pemuda yang berasal dari Gowa dan Takalar. 

Metode appresiatif disebarkan kepada peserta agar mendorong sekolah dan organisasi lebih partisipatif dan bersemangat  dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam layanan pendidikan.

"Kita berharap dengan metode ini guru, kepsek, komite, Baruga Sayang, dan Community Center dapat melakukan hubungan yang saling menguatkan untuk mendorong perubahan dalam pendidikan kita" Darmawan Denassa fasilitator kegiatan. Dengan semangat kita bisa melipatgandakan antusiasme dan energy untuk menghasilkan kerja yang luar biasa.

Pertemuan appreciatif dilakukan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang bertumpu pada kekuatan. Praktek-praktek terbaik di sekolah dan organisasi digali sebagai dasar perencanaan kegiatan baru. Dengan kekuatan dan keberhasilan untuk merancang visi baru yang lebih baik dan terarah.

"Saya senang dengan kegiatan ini, saya akan terapkan pada diri sendiri, organisasi, kelas tempat saya mengajar " ungkap Surana  ketua Komite SMPN 2 Barombong yang juga berprofesi sebagai guru.
Selain perencanaan jangka panjang sekolah dan organisasi, PAS dapat digunakan sebagai metode penyampaian materi dalam proses belajar mengajar. Dengan memberikan apresiasi dan media yang tepat pada pelaksanaan transformasi pendidikan akan mendoorng hasil yang lebih optimal.

Kegiatan ini diikuti rencana lanjutan yang telah disusun para peserta, seperti penyebarluasan metode di sekolah, praktek metode di kelas dan masyarakat di sekitar organisasi. (*)