RHD. Kadal Hijau atau kadal pohon hijau dengan nama latin Dasia olivacea merupakan jenis kadal anggota dalam suku Scincidae. Hewan ini dikenal pula dengan nama Olive Dasia atau dalam bahasa Inggris Olive Tree Skink, atau dalam bahasa Jerman Olivfarbener Baumskink.
Kadal jenis ini jumlahnya lebih terbatas dari kadal coklat yang hidup di tanah. Di Rumah Hijau Denassa (RHD) Kadal Hijau dapat ditemukan di pohon bayur dan pohon asam.
Pagi ini saat menyiram tanaman, tampak seekor kadal hijau menampakkan diri di Pohon Asam konservasi depan. Awalnya saya duga hanya mencari makan, setelah mengamatinya ia sedang minum air yang tersisa di kulit batang pohon yang saya siramkan. Agar bisa minum sepuasnya saya kemudian kembali mengambil selang air dan menyiramkan ke batang pohon tak jauh dari kadal itu. Ia tampak menikmati dan terus meminum air yang lebih banyak menetes dari sebelumnya. Bahkan kadal ini tidak bergerak ketika dengan sengaja sebagian air yang keluar dari slang sengaja saya arahkan ke badannya.
Kadal Hijau ini awal pengembagan kawasan ini sebagai area konservasi hanya terlihat satu dua ekor di pohon bayur, kini sudah semakin sering terlihat di pohon dan area yang berbeda. Sudah sering tampah di pohon jati di konservasi selatan.
Setelah saya belajar habitat kupu-kupu jadi tahu, kadal ini salah satu predator ulat yang akan jadi kepompong. Sehingga dua bulan terakhir saya juga mengamati penyebaran ulat yang menetas dari larva beragam kupu-kupu yang banyak di RHD. Pengamatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan populasi jenis baru atau jenis yang masih dikembangkan. Juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang sudah terbentuk di RHD■ Darmawan Denassa.
RHD. Kadal Hijau, Dasia olivacea, di Rumah Hijau Denassa (RHD). Foto: Darmawan Denassa (11.09.2017) |
Kadal jenis ini jumlahnya lebih terbatas dari kadal coklat yang hidup di tanah. Di Rumah Hijau Denassa (RHD) Kadal Hijau dapat ditemukan di pohon bayur dan pohon asam.
Pagi ini saat menyiram tanaman, tampak seekor kadal hijau menampakkan diri di Pohon Asam konservasi depan. Awalnya saya duga hanya mencari makan, setelah mengamatinya ia sedang minum air yang tersisa di kulit batang pohon yang saya siramkan. Agar bisa minum sepuasnya saya kemudian kembali mengambil selang air dan menyiramkan ke batang pohon tak jauh dari kadal itu. Ia tampak menikmati dan terus meminum air yang lebih banyak menetes dari sebelumnya. Bahkan kadal ini tidak bergerak ketika dengan sengaja sebagian air yang keluar dari slang sengaja saya arahkan ke badannya.
Kadal Hijau ini awal pengembagan kawasan ini sebagai area konservasi hanya terlihat satu dua ekor di pohon bayur, kini sudah semakin sering terlihat di pohon dan area yang berbeda. Sudah sering tampah di pohon jati di konservasi selatan.
Setelah saya belajar habitat kupu-kupu jadi tahu, kadal ini salah satu predator ulat yang akan jadi kepompong. Sehingga dua bulan terakhir saya juga mengamati penyebaran ulat yang menetas dari larva beragam kupu-kupu yang banyak di RHD. Pengamatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan populasi jenis baru atau jenis yang masih dikembangkan. Juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang sudah terbentuk di RHD■ Darmawan Denassa.