RHD. Tiga orang Junior Expret (peneliti muda) asal Jepang masing-masing Toru Hirose, Reiko Yamada, dan Yumi Hachiya berkunjung ke Rumah Hijau Denassa (RHD), Kamis 22 Januari 2015. Mereka didampingi Dewi Sri Ramayanti, Assistant Program Officer Japan International Cooperation Agency (Jica) untuk Makassar Field Office (MFO).
Junior Expert merupakan kegiatan kerelawan yang diikuti para profesional muda di Negeri Sakura untuk beragam kegiatan di berbagai negara mitra Jica. Di Indonesia mereka bekerja pada beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Toru misalnya tinggal dan bekerja di Tokyo bekerja pada jasa pengiriman, ia menjadi tenaga pendidikan lingkungan hidup yang bekerja di Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Makassar. Sedangkan Yumi berasal dari Hukoka, bekerja sebagai perawat di Jepang, kini bekerja di BLHD Bulukumba.
Mereka telah berada di Indonesia antara dua hingga tujuh bulan. Penguasaan bahasa Indonesia para Junior Expert ini cukup bagus. “Perkenalkan saya Reiko, datang dari Toyota, kawasan industri mobil. Datang ke Makassar tujuh bulan lalu bekerja di Dinas Pendidikan Makassar, sebagai guru pendidikan lingkungan, mengajar ekologi, pengolahan sampah, bagaimana peduli lingkungan.” Ungkap Reiko saat perkenalan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Kunjungan Perkenalan
Kunjungan kali ini merupakan perkenalan dengan RHD bagi relawan asal Jepang yang bekerja di Sulsel untuk bidang lingkungan hidup. Sebelumnya beberapa kali RHD dikunjungi dan bekerjasama dengan Junior Expert Jica. Selain ke RHD mereka juga mengunjungi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo di Takalar.
Di RHD mereka disambut peserta didik dan beberapa orang tua Kelas Komunitas dan pengurus Community Center (CC) Julukanaya, Bontolangkasa Utara. Ketiganya mengajarkan seni melipat kertas khas Jepang, origami. Anak kelas komunitas RHD tampak senang melipat aneka warna kertas menjadi tzuru, jenis burung air sebagai lambang keberuntungan dan doa kesehatan. Kegiatan diikuti 33 orang ini berlangsung selama lebih dua jam di pelataran Mappasomba RHD.
Pada tahun 2011 silam, para Kelas Komunitas tahun ajaran 2011-2012 telah terlibat membuat origami dengan bentuk Burung Tzuru ketika itu diajarkan Naoko Wada, Junior Ekspert Jica yang bertugas di Diknas Kab. Takalar.
Tanam Pohon sebelum Pulang
Setelah terbentuk puluhan burung Tzuru, para peserta kemudian pamit karena telah petang. Tiga orang Junior Expret Jica menuju areal Black Spot RHD untuk menanam pohon karet (Hevea brasiliensis) dan saga (Hevea brasiliensis). Para tamupun meninggalkan RHD menuju Makassar. “Senang bertemu dengan Anda semua dan belajar di Rumah Hijau Denassa” kesan Yumi. (*)
Junior Expert merupakan kegiatan kerelawan yang diikuti para profesional muda di Negeri Sakura untuk beragam kegiatan di berbagai negara mitra Jica. Di Indonesia mereka bekerja pada beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Toru misalnya tinggal dan bekerja di Tokyo bekerja pada jasa pengiriman, ia menjadi tenaga pendidikan lingkungan hidup yang bekerja di Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Makassar. Sedangkan Yumi berasal dari Hukoka, bekerja sebagai perawat di Jepang, kini bekerja di BLHD Bulukumba.
Mereka telah berada di Indonesia antara dua hingga tujuh bulan. Penguasaan bahasa Indonesia para Junior Expert ini cukup bagus. “Perkenalkan saya Reiko, datang dari Toyota, kawasan industri mobil. Datang ke Makassar tujuh bulan lalu bekerja di Dinas Pendidikan Makassar, sebagai guru pendidikan lingkungan, mengajar ekologi, pengolahan sampah, bagaimana peduli lingkungan.” Ungkap Reiko saat perkenalan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Kunjungan Perkenalan
Kunjungan kali ini merupakan perkenalan dengan RHD bagi relawan asal Jepang yang bekerja di Sulsel untuk bidang lingkungan hidup. Sebelumnya beberapa kali RHD dikunjungi dan bekerjasama dengan Junior Expert Jica. Selain ke RHD mereka juga mengunjungi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo di Takalar.
Di RHD mereka disambut peserta didik dan beberapa orang tua Kelas Komunitas dan pengurus Community Center (CC) Julukanaya, Bontolangkasa Utara. Ketiganya mengajarkan seni melipat kertas khas Jepang, origami. Anak kelas komunitas RHD tampak senang melipat aneka warna kertas menjadi tzuru, jenis burung air sebagai lambang keberuntungan dan doa kesehatan. Kegiatan diikuti 33 orang ini berlangsung selama lebih dua jam di pelataran Mappasomba RHD.
Pada tahun 2011 silam, para Kelas Komunitas tahun ajaran 2011-2012 telah terlibat membuat origami dengan bentuk Burung Tzuru ketika itu diajarkan Naoko Wada, Junior Ekspert Jica yang bertugas di Diknas Kab. Takalar.
Tanam Pohon sebelum Pulang
Setelah terbentuk puluhan burung Tzuru, para peserta kemudian pamit karena telah petang. Tiga orang Junior Expret Jica menuju areal Black Spot RHD untuk menanam pohon karet (Hevea brasiliensis) dan saga (Hevea brasiliensis). Para tamupun meninggalkan RHD menuju Makassar. “Senang bertemu dengan Anda semua dan belajar di Rumah Hijau Denassa” kesan Yumi. (*)