Selasa, 14 Maret 2017

Penggerak Organisasi Lingkungan Hidup Sulsel Bertemu di RHD

RHD. Jaringan Organisasi Peduli Lingkungan Hidup Sulawesi-Selatan (Sulsel) merupakan organisasi yang menghimpun organisasi dan pribadi yang bergerak mendorong perbaikan dan keberlanjutan Lingkungan Hidup di Sulsel. Organisasi ini sudah digagas sejak tiga tahun silam melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel, yang kini telah berganti nama menjadi Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).
RHD. Kadis Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel,
Andi Hasbi bersama Staf, dan peserta Pertemuan
Organisasi Gerakan Lingkungan Hidup Sulsel
di Rumah Hijau Denassa (14.03.2017)

Organisasi kemudian disahkan sejak 2016 silam melalui keputusan Gubernur Sulsel. Salah satu kegiatannya yakni pertemuan triwulan untuk menghimpun isu-isu lingkungan di Sulsel dan pembahasan internal lembaga.

Pertemuan triwulan pertama tahun 2017 berlangsung di Kawasan Konservasi Lingkungan Hidup dan Edukasi  Rumah Hijau Denassa (RHD) pada Selasa, 14 Maret 2017 ini. Hadir dalam kegiatan rutin kali ini ketua organisasi Sufri Laude, sekretaris Taufik Kasaming, direktur dataran rendah Darmawan Denassa, dan utusan organisasi anggota jaringan antara lain Yayasan Biru, Blue Forest, Bakti Husada, Pemuda Hijau, PPLH Puntondo, Makassar Berkebun, Sahabat Bumi, Rumah Hijau Denassa, dll. Pembuakaan awal pertemuan dipandu Denassa dan Muhammad Nuhrahim kepala bidang Organisasi DPLH Sulsel.

Menjelang siang Kepala Dinas DPLH, Andi Hasbi hadir dan memberikan pengarahan dalam kegiatan ini setelah makan siang. "

Pertemuan triwulan ini menghasilkan identifikasi peluang kerjasama dan rencana kerja tahun 2017, rekomendasi penetapan sekretariat jaringan, dan revisi surat keputusan kepengurusan setelah pergantian nama BLDH menjadi DPLH.

Kegiatan sehari ini diikuti dengan aksi penanaman pohon Bitti oleh kepala dinas DPLH Sulsel serta belajar kekayaan hayati bersama Darmawan Denassa, pendiri RHD. "Kawasan ini patut menjadi percontohan penyelamatan kekayaan hayati di Sulsel bahkan di Indonesia, karena telah mengumpulkan kakayaan hayati kita dengan baik" kata Andi Hasbi setelah porses belajar di area-area konservasi