RHD. Papilio peranthus fabricius enam bulan terakhir terbang setiap hari di kawasan konservasi swadaya kami, Rumah Hijau Denassa (RHD). Karena belum tahu namanya dalam bahasa Indonesia maupun nama lokalnya, sementara kita sebut saja dengan nama Kupu-kupu Fabricius untuk membedakannya dari jenis peranthus yang lain.
Tertarik mengamati kupu-kupu ini karena ketika terbang sepintas mirip Papilio blumei yang endemik Sulawesi. Sayangnya belum banyak data yang bisa saya peroleh dari perilakunya karena geraknya lebih liar dibanding jenis kupu-kupu lain yang hidup di RHD.
Kupu-kupu Fabricius memiliki ciri fisiologi hitam kombinasi biru cerah, dengan garis biru pada bagian bawah sayap luarnya. Warna badan dan kepala dominasi warna hijau, yang akan terlihat samar hingga cenderung tidak tampak jika dilihat dari sisi berbeda. Warna biru cerah pada warna gelap tubuhnya menjadi ciri khas utama dan daya tarik tersendiri pada kupu-kupu jenis ini.
Kombinasi warna berbeda akan tampak pada bagian sebelah sayapnya, kombinasi coklat, abu-abu, krem, dan putih.
Gerakannya gesit, lazim terbang pada ketinggian dua hingga delapan meter dari permukaan tanah, hanya sesekali hinggap (pada daun, dahan, dan bunga) namun jika hinggap akan berada disitu dalam jangka waktu yang cukup lama. Seperti yang telah saya sampaikan, tidak mudah mengamati atau mengabadikan kupu-kupu ini, karena sifatnya yang pemalu sehingga sulit didekati. Saya hanya bisa mengamati dari jarak 10 meter, dengan jarak terdekat lima meter itupun harus berada pada ketinggian lima meter dengan bantuan tangga.
Seperti jenis Peranthus lainnya Kupu-kupu Fabricius tergabung dalam famili Papilionidae, jenis kupu-kupu sayap layang-layang dengan ukuran besar. Salah satu ciri famili, meski tidak semua jenis memiliki, pada ujung bawah kedua sayapnya terdapat bagian sayap yang memanjang dan bulat.
Untuk status jenis ini belum kami temukan data atau informasi apakah Febricus endemik atau juga hidup di negara atau pulau lain di Nusanatara. Dari penelusuran saya jenis peranthus lain yang serupa atau mirip Febricus tampak beda dengan yang hidup di negeri jiran seperti Malaysia dan Filipina serta di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kupu-kupu yang mirip dengannya warna sayapnya hijau, jika berwarna biru tidak terdapat garis di tepi kedua sayapnya. Di Sulawesi-selatan Fabricius dapat pula ditemukan di kawasan taman nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) sebagai kawasan ekelogis kupu-kupu terbesar di Wallacea.
Demikian informasi singkat tentang si Fabricius, semoga besok lusa kita menemukan rahasia lain dari jenis ini. Salam lestari (Darmawan Denassa).
Tertarik mengamati kupu-kupu ini karena ketika terbang sepintas mirip Papilio blumei yang endemik Sulawesi. Sayangnya belum banyak data yang bisa saya peroleh dari perilakunya karena geraknya lebih liar dibanding jenis kupu-kupu lain yang hidup di RHD.
Papilio peranthus fabricius hinggap di atas daun
Nangka (Artocarpus heterophyllus) pada area Rain
|
Kupu-kupu Fabricius memiliki ciri fisiologi hitam kombinasi biru cerah, dengan garis biru pada bagian bawah sayap luarnya. Warna badan dan kepala dominasi warna hijau, yang akan terlihat samar hingga cenderung tidak tampak jika dilihat dari sisi berbeda. Warna biru cerah pada warna gelap tubuhnya menjadi ciri khas utama dan daya tarik tersendiri pada kupu-kupu jenis ini.
Kombinasi warna berbeda akan tampak pada bagian sebelah sayapnya, kombinasi coklat, abu-abu, krem, dan putih.
Kombinasi sayap bagian bawah Papilio peranthus
fabricius (RHD: 18.02.2016). |
Seperti jenis Peranthus lainnya Kupu-kupu Fabricius tergabung dalam famili Papilionidae, jenis kupu-kupu sayap layang-layang dengan ukuran besar. Salah satu ciri famili, meski tidak semua jenis memiliki, pada ujung bawah kedua sayapnya terdapat bagian sayap yang memanjang dan bulat.
Untuk status jenis ini belum kami temukan data atau informasi apakah Febricus endemik atau juga hidup di negara atau pulau lain di Nusanatara. Dari penelusuran saya jenis peranthus lain yang serupa atau mirip Febricus tampak beda dengan yang hidup di negeri jiran seperti Malaysia dan Filipina serta di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kupu-kupu yang mirip dengannya warna sayapnya hijau, jika berwarna biru tidak terdapat garis di tepi kedua sayapnya. Di Sulawesi-selatan Fabricius dapat pula ditemukan di kawasan taman nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) sebagai kawasan ekelogis kupu-kupu terbesar di Wallacea.
Demikian informasi singkat tentang si Fabricius, semoga besok lusa kita menemukan rahasia lain dari jenis ini. Salam lestari (Darmawan Denassa).