Selasa, 28 Mei 2013

Darmawan Denassa

RHD. Darmawan Denassa, lahir 28 Juli 1976 di Borongtala sebuah kampung yang secara etimologi berasal dari dua kata yakni Borong bermakna rumpun dan Tala berarti Lontar keduanya dari bahasa Makassar. Dari makna kata itu Borongtala kemungkinan diberi nama karena pada masa lalu tempat itu terdapat rumpun lontar. "Sayang pohon lontar di kampung saya hanya beberapa batang saja" kisah Denassa dalam sela-sela bincang lepas di sebuah kegiatan di Makassar yang menghadirkannya sebagai pembicara.


Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD)
Bukan hanya tempat lahirnya yang mengalami kondisi serupa, menurutnya di banyak tempat mengalminya. Bahkan ada warga di suatu kampung belum tahu jika nama kampung yang ditempatinya berasal namanya dari nama tanaman. Kenyataan ini, menjadi salah satu alasan mengapa Denassa mau berjuang menyelamatkan tanaman lokal dengan menanamnya kembali di  RHD.

"Saat ini telah tumbuh banyak anakan Lontar di RHD" lanjut ayah dari Fadil dan Asraf  Denassa ini. Di kawasan RHD sejak 2007 telah ditanam beragam tanaman lokal yang juga mencirikan nama kampung seperti Boddi, Ramba, Kalumpang, Taeng, Jati, Kaluku, Bangkala, Taipa, Katangka, dan lainnya.

Dengan menanam kembali tanaman-tanaman itu akan membantu dalam upaya penyelamatan tanaman lokal dan dapat mendorong pihak lebih luas peduli lingkungan. Dengan mengetahui berbagai kisah tanaman yang melatarbelakangi penamaan satu wilayah akan memberi presfektif positit tentang tumbuhan pada lebih banyak pihak. "Kita harus nyakin dengan hal yang mungkin dianggap sederhana seperti itu, dapat mengajak lebih banyak pihak agar peduli  pada tanaman sebab tanaman salah satu elemen terpenting dalam keberlanjutan kehidupan di bumi" pesannya. (cl)