Eldi Andiwinata di Rumah Hijau Denassa (RHD) |
Kolang-kaling lazim dimanfaatkan sebagai tambahan sirup atau kolak untuk menu buka puasa. Selain menghasilkan kolang-kaling, pohon Enau ternyata memiliki berbagai manfaat lain. Ya, pohon yang juga dikenal dengan nama Aren ini, ternyata seluruh bagiannya biasa dimanfaatkan oleh masyarakat di nusantara.
Ragam manfaat Enau saya dengar ketika mengikuti Sesi Belajar Kekayaan Hayati, pada kegiatan Peningkatan Kapasitas (Residensi) Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Penggiat Literasi Bidang Literasi Sains Kemendikbud RI 2018 yang dilaksanakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan di Rumah Hijau Denassa (RHD), Gowa, Sulsel. Nama, manfaat, hingga kisah beberapa tanaman dijelaskan dan diceritakan Darmawan Denassa, pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD), di area konservasi kawasan ini (01/08/2018).
Salah satu yang beliau jelaskan yakni Pohon Enau yang ternyata punya segudang manfaat. Dimulai dari tulang pelepah daunnya dapat dijadikan sebagai sapu lidi dan anyaman. Ijuknya sebagai bahan baku membuat atap, sapu, serta tambang untuk pengikat. Bahkan hasil penelitian menemukan bahwa akar Enau dapat dimanfaatkan mengobati beberapa penyakit antara lain kencing batu. “Akarnya sekarang dijadikan obat. Menjadi bukti bahwa setiap tanaman memiliki manfaat. Tugas kita mendorong ditumukannya rahasia lain dari kekayaan hayati kita agar bisa dikembangkan secara ekologis, berdampak secara ekonomi, bahkan berkontribusi pada keberlangsungan hidup manusia”, ujarnya kepada saya dan peserta Residensi Literasi Sains di RHD■ Eldi Andiwinata
Eldi,
salah seorang peserta Peningkatan Kapasitas Pengelola TBM dan Penggiat Literasi Bidang
Literasi Sains 2018 yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kemendikbud RI di Rumah Hijau Denassa■